A .Pengertian ekskresi
Dalam biologi, banyak sistem pada tubuh manusia yang berfungsi untuk mengatur kinerja tubuh.Agar lebih jelas, kita akan membahas tentang Sistem Ekskresi pada Manusia.
Pengertian ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa metabolisme tubuh yang sudah tidak berguna bagi tubuh, misal : urine dan keringat.
Berikut beberapa organ ekskresi pada manusia:
> GINJAL
Ginjal berfungsi :
- menyaring darah dari zat-zat metabolisme
- mengekskresikan zat yang berlebihan
- menyeimbangkan asam basa dalam tubuh manusia
Ginjal mengekskresikan urine.Berikut ini adalah bagaimana cara pembentukan urine :
Proses pembentukan urine ada 3 tahap, yaitu :
* Dengan cara filtrasi(penyaringan) yang terjadi pada glomerulus
* Dengan cara reabsorbsi (penyerapan kembali) yang terjadi pada tubulus kontortus proksimal
* Dengan cara augmentasi yang terjadi pada tubulus kontortus distal
Kelainan pada ginjal :
(: Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah tidak berfungsinya lagi sistem kerja ginjal. biasanya orang yang menderita gagal ginjal dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau cuci darah secara berkala. Alat untuk mencuci darah disebut hemodialisator
* Batu Ginjal
Batu ginjal adalah pengendapan garam kalsium
* Kencing Batu
* Diabetes insipidus
Diabetes insipidus adalah dimana penderitanya banyak mengeluarkan urine. Penyakit ini disebabkan karena kekurangan hormon ADH
* Diabetes Melitus (kencing manis)
Diabetes melitus adalah urin penderita mengandung banyak glukosa
* Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada nefron. Yang disebabkan oleh bakteri streptococcus yang masuk melalui pernafasan.
B.ALAT-ALAT YANG TERMASUK SYSTEM EKSKRESI
1. Ginjal (Ren)
Ginjal alat ekskresi manusia yang utama. Ginjal berbentuk menyerupai biji kacang buncis, berwarna merah cokelat. Di dalam tubuh manusia terdapat sepasang ginjal yang terletak di dekat tulang-tulang pinggang. Perhatikan Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Ginjal dengan pembuluh-pembuluh darah dan urine
Ginjal kiri biasanya berukuran lebih besar daripada ginjal kanan. Ginjal kanan lebih rendah letaknya daripada ginjal kiri karena terdesak oleh hepar (hati). Dari masing-masing ginjal dikeluarkan zat sisa penyaringan darah berupa urine (air seni) yang dialirkan melalui ureter menuju ke kandung kemih (vesika urinaria), kemudian melalui uretra dikeluarkan dari tubuh. Secara anatomis ginjal tersusun atas lapisan luar yang disebut kulit ginjal (korteks) dan lapisan sebelah dalam yang disebut sumsum ginjal (medula). Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal yang disebut pelvis renalis. Bagian korteks mengandung jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Perhatikan Gambar 1.2.
Gambar 1.2 Penampang ginjal
Satu nefron terdiri atas badan malpighi dan tubula. Badan malphigi tersusun atas kapsula Bowman dan glomerulus yang berupa gulungan pembuluh darah.
Fungsi ginjal adalah menyaring darah. Dari proses penyaringan ini dkeluarkan zat sisa berupa urine. Proses di dalam ginjal meliputi penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali zat-zat yang berguna (reabsorpsi), dan pengeluaran zat yang pada saat itu tidak diperlukan serta tidak dapat disimpan dalam tubuh (augmentasi). Proses penyaringan berlangsung pada badan malpighi.
Dalam hal ini glomerulus berperan sebagai alat penyaring. Darah yang mengalir menuju glomerulus mengalami penyaringan yang selanjutnya masuk ke kapsula Bowman. Sisa penyaringan berupa urine yang masih mengandung banyak zat yang diperlukan oleh tubuh, seperti glukosa, garam-garam, dan asam amino. Zat-zat yang masih diperlukan tubuh akan mengalami proses reabsorbsi atau penyerapan kembali di dalam kapsul Bowman.
Urine yang telah terbentuk di ginjal selanjutnya diteruskan menuju kandung kemih melalui ureter. Untuk sementara, urine ditampung dalam kandung urine sampai jumlah tertentu (sekitar 300 cc). Dari kandung urine diteruskan keluar tubuh melalui uretra dan pengeluarannya diatur oleh otot sfinkter serta kegiatan susunan saraf, kecuali pada anak kecil atau pada orang yang telah lanjut usia. Jumlah urine yang dikeluarkan tidak hanya dipengaruhi banyaknya cairan yang diminum dan pengaruh hormon antidiuretika, tetapi juga ditentukan jumlah garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan osmosis darah tetap. Tahukah kamu, faktor lain yang memengaruhi jumlah pengeluaran urine?
2. Kulit (Integumen)
Tahukah kamu, mengapa kulit termasuk salah satu alat pengeluaran? Apa yang terjadi pada kulit kita saat berolahraga? Berkeringat, bukan?
Kulit berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan-kerusakan fisik karena gesekan, penyinaran, kumankuman, dan zat kimia. Selain itu, kulit juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsangan dari luar, dan kulit sebagai alat ekskresi.
Gambar 1.3 Penampang kulit manusia
Secara anatomi, kulit terdiri atas lapisan luar (epidermis), lapisan dalam (dermis), dan lapisan bawah dermis (hipodermis). Perhatikan Gambar 1.3. Epidermis tersusun atas lapisan-lapisan yang berupa sel-sel kulit dan lapisan malpigi. Pada bagian epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan urat saraf. Pada bagian dermis, terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah dan limfa, indra, kelenjar minyak, dan kelenjar keringat. Di bawah dermis terdapat lapisan lemak yang bertugas menghalangi pengaruh perubahan suhu di luar tubuh.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan dan mengerutnya kulit rambut. Kelenjar keringat terdapat pada kulit, bentuknya seperti pembuluh panjang dari lapisan malpighi masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjar ini menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kapiler darah, kelenjar keringat akan menyerap air dengan larutan NaCl dan sedikit urea. Air beserta larutannya akan dikeluarkan menuju ke pori-pori kulit, yaitu tempat air diuapkan dan merupakan penyerapan panas tubuh. Pengeluaran keringat yang berlebihan menyebabkan kita cepat merasa haus dan sering lapar.
Tubuh yang ditimpa terik matahari akan banyak mengeluarkan keringat yang mengandung larutan garam. Kehilangan banyak garam-garam dari larutan darah dapat menimbulkan kekejangan dan pingsan.
Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh pusat pengatur suhu badan dan sistem saraf pusat. Pengeluaran keringat yang rutin tidak dipengaruhi oleh saraf. Akibat pengaruh rangsangan saraf maka keringat yang dihasilkan lebih banyak. Hal itu berhubungan dengan warna kulit yang semakin merah akibat pengembangan pembuluh darah di lapisan dermis. Apabila pengaliran darah lebih banyak, kemungkinan penyaringan oleh kelenjar keringat lebih banyak pula. Pengembangan pembuluh darah juga merupakan hasil pengaruh saraf simpatik pusat pengatur suhu di hipotalamus otak dengan enzim brandikinin. Sebaliknya, saraf simpatik tersebut juga dirangsang akibat emosi, misalnya karena ketakutan, sehingga pembuluh darah menyempit dan kulit menjadi pucat.
3.Hati
Hati alat ekskresi manusia, di mana hati menghasilkan dua zat ekskresi yaitu : getah empedu dan urea
4.Paru-paru
Paru-paru alat ekskresi manusia, di mana paru-paru menghasilkan zat ekskresi dalam bentuk gas yang biasa kita kenal karbondioksida. Di dalam paru-paru manusia terjadi proses repirasi, udara masuk ke dalam paru-paru kemudian paru-paru mengeluarkan zat sisa berupa oksigen.
C.PROSES YANG TERDAPAT DALAM ALAT-ALAT EKSKRESI
1.Proses di dalam Ginjal
Di dalam ginjal terjadi rangkaian prows filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtrat glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garamgaram lainnya.
2. Penyerapan kembali (Reabsorbsi)
Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal.
Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin seku Zder yang komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03`, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam urin sekunder.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm dan bau pada urin.
Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urin
Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior akan mempengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal karma meningkatkan permeabilitias sel terhadap air. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air berkurang sehingga urin menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH banyak, penyerapan air banyak sehingga urin sedikit dan pekat. Kehilangan kemampuan mensekresi ADH menyebabkan penyakti diabetes insipidus. Penderitanya akan menghasilkan urin yang sangat encer.
Gambar 4:
Mekanisme kerja pengaruh hormon ADH terhadap produksi urin.
Selain ADH, banyak sedikitnya urin dipengaruhi pula oleh faktor-faktor berikut :
a. Jumlah air yang diminum
Akibat banyaknya air yang diminum, akan menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif. Hasilnya, urin yang diproduksi banyak.
b. Saraf
Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah menurun.
c. Banyak sedikitnya hormon insulin
Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin.
2. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah dua atau sepasang.pada dasarnya fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernafasan, namun peranan tersebut juga erat kaitannya dengan system ekskresi. Hal ini dikarenakan CO2 dan air yang merupakan hasil proses metabolisme di jaringan yang diangkut melalui darah akhirnya akan dibawa ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus.
3. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak didalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati mambantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan ammonia, urea, dan asam urat.
Sebagai kelenjar,hati menghasilkan empedi yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun. Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan ke dalam empedu dan urin, mengubah glukosa menjadi glikogen.
D.BAGIAN-BAGIAN DI DALAM ALAT EKSKRESI
Bagian-Bagian Alat Ekskresi Pada Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi. Ginjal terdiri dari beberapa bagian, bagian-bagian alat ekskresi pada ginjal adalah sebagai berikut:
Korteks
Nefron
Medula
Pelvis
Glomerulus
Kapsula bowman
Tubulus kontortus proksimal
Lengkung henle
Tubulus kontortus distal
Tubulus kolektivus
11. Kulit merupakan jaringan yang terdapat pada bagian terluar tubuh. Kulit terdiri dari beberapa jaringan yaitu epidermis (kulit ari), dermis (kulit jangat), dan jaringan ikat bawah kulit. Fungsi kulit yang berhubungan dengan sistem ekskresi adalah mengeluarkan keringat. Keringat dikeluarkan untuk mengatur suhu tubuh. Keringat dihasilkan di kelenjar keringat yang terdapat di lapisan dermis. Keringat berisi larutan garam, urea, dan air. Faktor yang mempengaruhi jumlah keringat yang keluar adalah aktivitas tubuh, suhu lingkungan, makanan, kesehatan, dan emosi.
BAGIAN-BAGIAN ALAT EKSRESI PADA HATI
12. (Selengkapnya baca artikel tentang Bagian-Bagian Alat Ekskresi Hati)
13. Hati merupakan bagian penting dalam sistem pencernaan. Fungsi hati yang berhubungan dengan sistem ekskresi adalah mengeluarkan getah empedu dan urea. Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu terdiri dari garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi sebagai pengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berguna sehingga harus diekskresikan. Zat itu dis
14. erap oleh darah dan akan keluar melalui proses penyaringan darah di dalam ginjal. Itulah yang membuat urin seringkali berwarna. Selain itu, zat warna empedu ini juga mewarnai feses.
BAGIAN ALAT-ALAT EKSKRESI PARU-PARU
15. Selain berfungsi sebagai organ terpenting dalam sistem pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai salah satu alat eksresi pada manusia. Zat sisa yang harus dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbondioksida dan uap air. Udara yang hidirup oleh hidung hanya oksigennya saja yang diambil paru-paru untuk darah, sedangkan residu berupa karbondioksida dan uap air dikeluarkan oleh hidung kembali. Proses pengikatan oksigen dan pelepasan karbondioksida oleh darah terjadi di dalam alveolus. Alveolus adalah bagian dari paru-paru yang berupa gelembung-gelembung kecil
E.Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Ekskresi
Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Ekskresi
Alat-alat ekskresi dapat mengalami gangguan karena adanya kelainan dan penyakit. Kelainan dan penyakit tersebut diantaranya terjadi pada ginjal dan kulit. Tahukah kamu apa saja kelainan dari penyakit menyerang ekskersi pada manusia?
1. Kelainan Dan Penyakit Pada Ginjal
Ginjal manusia dapat mengalami gangguan karena berbagai sebab. Beberapa jenis kelainan dan penyakit pada ginjal sebagai berikut :
Batu Ginjal
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapat garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kadung kemih. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat, Penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengkonsumsi aair. Batu ginjal tersebut lebih lanjut dapat menimbulkan hidronefrosis. hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
Nefretis
Nefretis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman. Nefritis biasanya disebabkan adanya bakteri Streptococcus.
Glukosuria
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit tersebut sering juga disebut penyakit gula atau kencing manis (diabetes mellitus). Kadar glukosa dalam darah meningkat karena hormon insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga glukosa dibuang bersama urine.
Hematuria
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.
2. Kelainan Dan Penyakit Pada Kulit
Kulit manusia dapat mengalami gangguan karena berbagai sebab, beberapa kelainan dan penyakit pada kulit sebagai berikut :
Skabies
Skabies disebut juga "seven-year itch". Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes Scabies) dan dapat menular pada orang lain.
Eksim
Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.
Jerawat
Jerawat merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anak-anak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.
Pemijitan jerawat secara tidak benar perlu kamu hindari, sebab hal tersebut dapat menyebabkan infeksi.Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta rajin menjaga kebersihan kulit.
Biang Keringat
Biang Keringat dapat mengenai siapa saja, baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang Keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan disertai gatal. Daki, debu dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat. Orang yang tinggal di daerah tropis yang kelembapannya rendah, akan lebih mudah terkena biang keringat.
· 1. Gangguan dan Kelainan pada Paru-paru
·
· a. Pleuritis yaitu radang selaput paru-paru (pleura)
· b. Edama Paru yaitu penyakit yang disebabkan oleh debu yang menempel disaluran udara paru.
· c. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
· d. Silikosis yaitu rusaknya makrofag paru-paru karena adanya silikiat.
· e. Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
· f. Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
· g. TBC yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis.
· h. Pneumonia, penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
·
·
· CARA MENGATASI KELAINAN PADA PARU-PARU
Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:
· 1. Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur.
· 2. Berolah raga dengan teratur
· 3. Istirahat minimal 6 jam per hari.
· 4. Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba.
· 5. Hindari Stress
·
· 2. Gangguan dan Kelainan pada Hati
·
· a. Hepatitis, merupakan peradangan sel-sel hati yang disebabkan adanya virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Penyakit ini menjadi kronis, terutama hepatitis B dan C. Sedangkan hepatitis A dan E, umumnya bisa di sembuhkan. Apabila kondisi di alami penderita hepatitis B semakin parah, penyakitnya dapat meningkat menjadi hepatitis B.
· b. Penyakit kuning yaitu kulit kuning disebabkan karena hati belum berfungsi (pada bayi) atau oleh penyumbatan saluran empedu.
· c. Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. Karena hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan kematian. Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati.
· d. Sistitis yaitu radang pada membran mukosa yang melapisi kantung kemih yang disebabakan karena infeksi bakteri atau peradangan pada ginjal yang meluas kekantung kemih.
· MENGATASI KELAINAN-KELAINAN PADA HATI
Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
· 1. Pemberian vaksinasi
· 2. Makan makanan yang sehat
· 3. Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
· 4. Berolahraga dengan teratur
· 5. Sterilisasi penggunaan jarum suntik
· 6. Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)
0 komentar:
Posting Komentar